”MENGUNGKAP SEJARAH BUDAYA KAMPUNG HALAMAN DI SIDOARJO”

 

”MENGUNGKAP SEJARAH BUDAYA KAMPUNG HALAMAN DI SIDOARJO”

Serly Dwi Agustin

S1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA)

1130023023@student.unusa.ac.id.

ABSTRAK

Sidoarjo, sebuah kabupaten strategis di Jawa Timur, terletak di antara dua sungai besar, Kali Mas dan Kali Porong, yang menjadikannya terkenal sebagai Kota Delta. Dengan luas wilayah sekitar 71.424,25 hektar, Sidoarjo terbagi menjadi tiga zona ketinggian yang mempengaruhi karakteristik geografis dan ekosistemnya. Dikenal juga sebagai Kota Udang, Sidoarjo adalah penghasil udang dan bandeng yang memiliki peran signifikan dalam ekonomi lokal. Metode penelitian menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi lapangan, foto, video, serta analisis dari sumber berita dan jurnal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Sidoarjo memiliki kekayaan budaya yang meliputi tradisi lokal dan kesenian seperti Reog Cemandi, yang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda, serta tradisi unik seperti Pesta Nyadran dan Lelang Bandeng.Reog Cemandi, dengan akar budaya yang dalam, menunjukkan perpaduan tradisi lokal yang kaya. Pesta Nyadran, yang diadakan setiap bulan Ruwah, mengekspresikan rasa syukur masyarakat nelayan terhadap hasil laut. Lelang Bandeng, yang berlangsung pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan petani tambak dan mendukung kegiatan sosial serta keagamaan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pelestarian tradisi dan budaya lokal di Sidoarjo untuk mempertahankan identitas dan keberagaman yang ada. Kesimpulannya, upaya berkelanjutan diperlukan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan lokal Sidoarjo agar tetap relevan dan berharga bagi generasi mendatang.

Kata kunci :  mengungkapkan sejarah budaya kampung halaman di Sidoarjo

PENDAHULAN

    Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten yang strategis di Jawa Timur, terletak di antara dua sungai yang menjadikannya terkenal sebagai Kota Delta. Luas wilayahnya sekitar 71.424,25 Ha, dengan 40,81% berada di ketinggian 3–10 meter yang berada di bagian tengah dan berair tawar, 29,99% berketinggian 0–3 meter berada di sebelah Timur dan merupakan daerah pantai dan pertambakan, serta 29,20% terletak pada ketinggian 10–25 meter berada di bagian barat. Sidoarjo juga dikenal dengan sebutan Kota Udang atau Kota Delta. Kota Udang karena Sidoarjo adalah salah satu penghasil udang dan bandeng yang terkenal. Simbol ini menjadi identitas kota yang sangat penting. Selain itu, Sidoarjo juga terkenal sebagai Kota Delta karena berada di antara dua sungai besar, yaitu Kali Mas dan Kali Porong. Sungai kedua ini merupakan pecahan Kali Brantas yang sangat penting dalam ekosistem lokal. Adapun Struktur sosial yaitu Sidoarjo sangat kompleks dan beragam. Masyarakat di sini masih menjaga tradisi kekeluargaan yang kuat. Keluarga-keluarga di Sidoarjo biasanya memiliki hubungan yang erat dan saling membantu. Selain itu, adat istiadat lokal seperti upacara adat dan festival juga masih dipertahankan dengan baik selain iu juga Sidoarjo juga memiliki kebudayaan yang kaya dan beragam.

METODE PENELITIAN

    Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi berupa foto dan vidio serta analisis dari sumber berita dan jurnal, lalu data dikumpulkan kemudian dianalisis secara kualitatif untuk menemukan tema dan konsep yang relevan. Selanjunya yaitu Validasi data yang dilakukan untuk memastikan keakuratan data yang dikumpulkan. Validasi ini melibatkan pengecekan data untuk memastikan bahwa informasi yang diperoleh akurat untuk mengungkapkan sejarah budaya kampung halaman di Sidoarjo

PEMBAHASAN

Sidoarjo juga dikenal dengan sebutan Kota Udang atau Kota Delta. Kota Udang karena Sidoarjo adalah salah satu penghasil udang dan bandeng yang terkenal. Masyarakat Sidoarjo masih menjaga tradisi dengan baik. Selain itu Sidoarjo juga memiliki kebudayaan yang kaya dan beragam. Kebudayaan lokal di Sidoarjo tidak hanya terbatas pada tradisi dan kesenian, tetapi juga mencakup ciri khas dan simbol-simbol budaya yang unik. Salah satu contohnya adalah masjid yang dibangun oleh Bupati Tjokronegoro I pada masa pemerintahannya. Masjid ini merupakan simbol keagamaan dan kebudayaan yang sangat penting bagi masyarakat Sidoarjo. Selain itu, pesanean pendem yang dibangun bersamaan dengan masjid juga merupakan simbol kebudayaan yang unik

    Adpun juga kesenian, Salah satu kesenian yang paling terkenal di Sidoarjo adalah Reog Cemandi. Kesenian ini dinobatkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda 2018 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia. Reog Cemandi bermula dari kisah seorang pemilik pondok di kawasan Sidosermo Panjang Jiwo Surabaya, Abdul (Dul) Katimin. Setelah berkegiatan di pondok, Katimin pergi ke Sidoarjo dan bertemu dengan sekelompok petani muda yang sedang menabuh kendang. Mereka dulunya sempat menjadi gemblak seorang warok di Ponorogo. Kesenian Reog Cemandi ini merupakan hasil perpaduan budaya dan tradisi lokal yang sangat kaya. 

    Selain Reog Cemandi, Sidoarjo juga memiliki tradisi Pesta Nyadran yang sangat unik. Pesta Nyadran adalah tradisi masyarakat yang dilakukan setiap bulan Ruwah pada saat bulan purnama. Tradisi ini terjadi di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Pesta Nyadran merupakan adat bagi para nelayan kupang desa Balongdowo sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bentuk kegiatan Nyadran berupa Pesta peragaan cara mengambil kupang di tengah laut selat Madura. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Sidoarjo sangat menghargai kehidupan laut dan sumber daya alam yang mereka miliki. 

    Selain tradisi Pesta Nyadran, Sidoarjo juga memiliki tradisi Lelang Bandeng, Lelang Bandeng adalah tradisi yang dilakukan setiap tahun dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di alun-alun Sidoarjo. Tujuan utama dari tradisi ini adalah untuk meningkatkan produksi ikan bandeng dengan pengembangan motivasi dan promosi agar petani tambak lebih meningkatkan kesejahteraannya. Selain itu, hasil lelang bandeng digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan melalui yayasan amal bhakti Muslim Sidoarjo.

KESIMPULAN

    Sidoarjo memiliki latar belakang yang sangat kompleks dan beragam. Dari segi geografis dan demografi hingga budaya dan tradisi, Masyarakat Sidoarjo masih menjaga tradisi dengan baik. Budaya Sidoarjo merupakan kebudayaan yang sangat kaya dan beragam. Dari kesenian Reog Cemandi hingga tradisi Pesta Nyadran dan tradisi lelang bandeng, serta ciri khas Kota Udang dan Kota Delta, semua merupakan bagian penting dari identitas lokal di Sidoarjo. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya lebih lanjut untuk mewujudkan dan melestarikan kebudayaan lokal di Sidoarjo

REFERENSI

Budaya-Budaya Kabupaten sidoarjo. (2017, Februari 5). Diambil kembali dari Ragam Budaya Sidoarjo: https://keanekaragamanbudayasidoarjojawatimurindonesia.wordpress.com/2017/02/05/budaya-budaya-kabupaten-sidoarjo/

Sulistiyanti, R. (2018). Struktur Sosial dan Ekonomi Kampung Halamanku Sidoarjo . Jurnal Sosial dan Ekonomi, 5(1), 1-15.

FOTO

                        KOTA SIDOARJO

                            REOG CEMANDI

               TRADISI LELANG BANDENG

                    TRADISI NYADRAN

VIDIO

https://drive.google.com/file/d/1hINJ4RC1dCdO69G3QvAMUE21Zsw2z6jv/view?usp=drivesdk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume materi Peran Mahasiswa Dalam Kepedulian Lingkungan Untuk Kesehatan Dan Perwujudan Indonesia Emas

Resum materi My Digital Portofolio Day 4